JavaMifi – Siapa sangka, membawa powerbank di pesawat ternyata bisa menjadi masalah saat kamu ingin traveling. Pasalnya, keberadaan powerbank di pesawat ternyata bisa membahayakan penerbangan sekaligus jiwa penumpang. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mematuhi aturan membawa powerbank di pesawat.
Semenjak berbagai kepraktisan ditawarkan di dalam sebuah smartphone, kita jadi begitu bergantung terhadap smartphone dan tidak membiarkan smartphone kehabisan baterai. Tidak jarang, orang berbekal powerbank untuk memastikan smartphone bisa terus hidup walaupun kamu tidak menemukan tempat untuk mengisi daya. Belakangan, membawa powerbank di pesawat juga menjadi kebiasaan dari beberapa penumpang.
Memang membawa powerbank di pesawat diperbolehkan, tetapi ada aturan main yang harus diikuti agar powerbank tersebut tidak menjadi benda yang membahayakan penerbangan. Karena, dari berbagai kasus yang ada, ternyata rentan terjadi ledakan pada powerbank. Bayangkan saja, Globers, bagaimana bila powerbank yang kamu bawa meledak saat pesawat sudah lepas landas?
Baca Juga:
Tips Menghindari Copet di Paris
Peraturan Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan Indonesia menerbitkan aturan untuk membawa powerbank di pesawat dalam Surat Edaran (SE) Nomor 015 Tahun 2018 yang berlandaskan pada ketentuan dari International Air Transport Association (IATA) sebagai berikut:
Semua penyelenggara bandara diinstruksikan untuk menginformasikan kepada setiap penumpang dan personel pesawat udara terkait ketentuan membawa powerbank atau baterai lithium cadangan pada pesawat udara.
- Maskapai domestik dan asing harus menanyakan kepada penumpang apakah membawa powerbank atau baterai lithium cadangan pada saat penumpang lapor diri atau check in.
- Powerbank atau baterai lithium cadangan harus ditempatkan di dalam bagasi kabin dan dilarang ditempatkan pada bagasi tercatat.
- Powerbank yang telah diizinkan dibawa ke dalam kabin pesawat tidak boleh terhubung dengan perangkat elektronik lain.
- Powerbank yang boleh dibawa hanya yang mempunyai daya per jam (watt-hour) tidak lebih dari 100 Wh (watt-hour atau daya per jam).
- Selain itu, powerbank yang mempunyai Wh lebih dari 100 Wh tapi tidak lebih dari 160 Wh, harus mendapatkan persetujuan dari maskapai dan diperbolehkan untuk dibawa maksimal dua unit per penumpang.
- Powerbank dengan daya per jam lebih dari 160 Wh (Wh ≥ 160) atau jika besarnya daya per jam (watt-hour) powerbank tersebut tidak dapat diidentifikasi, maka peralatan tersebut dilarang dibawa dalam penerbangan.
- Powerbank yang tidak mencantumkan keterangan jumlah Wh, maka perhitungan jumlah Wh dapat diperoleh dengan rumus E = V x I. E = daya per jam, satuannya adalah watt-hour (Wh), V = tegangan, satuannya adalah volt (V), I = arus, satuannya adalah ampere (Ah).
Apabila hanya diketahui miliampere (mAh), maka untuk mendapatkan ampere-hour (Ah) harus dibagi 1000.
Baca juga:
Kamu First Traveler ke Jepang? Ini Panduan Hemat yang Bisa Kamu Lakukan
Kesimpulan
Dari 9 butir aturan tersebut, bisa disimpulkan kalau kamu membawa powerbank di pesawat, jangan pernah untuk menggunakan powerbank tersebut. Karena, powerbank yang tersambung dengan perangkat apapun bisa menjadi pengacu meledaknya powerbank. Namun, kalau kamu hanya membawanya ke kabin pesawat, maka hal itu diizinkan selama lulus dari kategori yang telah ditentukan.
Selain membawa powerbank, pastikan juga kamu membawa mobile Wifi JavaMifi kemanapun kamu berpergian. Selain akses internetnya yang bisa diandalkan dan sudah mencakup lebih dari 200 negara, JavaMifi juga menyediakan paket Wifi yang cukup murah dan dapat digunakan secara praktis.
Kamu bisa mengambil dan mengembalikan JavaMifi di 10 bandara, 7 kantor cabang JavaMifi, 20.000 minimart lebih. Kamu juga bisa mengambil dan mengembalikan melalui layanan pengantaran. Untuk informasi lebih lengkap dan pemesanan, bisa dibuka di situs JavaMifi. dan membaca ulasan menarik lainnya di blog JavaMifi ya.
Jangan lupa, untuk terus mengecek blog JavaMifi untuk aneka informasi seru seputar traveling lainnya ya. Have a safe flight Globers!
