Javamifi Blog

Panduan Lengkap Visa Mujamalah 2025: Syarat, Prosedur, dan Tips Perjalanan ke Tanah Suci

Saat ini, dunia semakin terbuka dan semakin banyak orang yang melakukan perjalanan ke berbagai negara, termasuk untuk tujuan ibadah seperti menunaikan umrah atau haji ke Tanah Suci. Salah satu aspek penting dalam perjalanan internasional adalah pengurusan visa. Di antara berbagai jenis visa yang ada, Visa Mujamalah menjadi istilah yang sering dicari dan ingin diketahui lebih dalam. Apa sebenarnya Visa Mujamalah itu? Apa saja syarat untuk mendapatkannya? Artikel ini akan membahas tuntas agar Anda semakin paham dan siap dalam mengurus Visa Mujamalah. Selain itu, kami juga akan memberikan tips penting selama perjalanan, seperti membawa JavaMifi agar koneksi internet tetap lancar selama di Tanah Suci.

Apa Itu Visa Mujamalah?
apa itu visa mujamalah

Visa Mujamalah adalah jenis visa khusus yang diberikan kepada jamaah haji dan umrah dari beberapa negara tertentu, yang biasanya mengikuti program haji atau umrah secara mandiri melalui penyelenggara resmi yang telah disetujui oleh pemerintah Arab Saudi dan negara asal. Visa ini berbeda dengan visa wisata biasa karena memang diperuntukkan khusus bagi tujuan ibadah di Makkah dan Madinah.

Istilah “Mujamalah” sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya “berjamaah” atau “bersama-sama”. Visa ini memudahkan para calon jamaah untuk mendapatkan izin masuk ke Arab Saudi dalam rangka menunaikan ibadah haji atau umrah dengan tata cara dan aturan khusus yang berlaku.

Secara legalitas, Visa Mujamalah diatur dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Dalam UU tersebut, disebutkan bahwa pemegang visa ini wajib berangkat melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang bertanggung jawab mengatur keberangkatan dan pelaporan kepada Kementerian Agama. Dengan Visa Mujamalah, jamaah bisa berangkat lebih cepat tanpa harus menunggu bertahun-tahun dalam antrean haji reguler.

Syarat Visa Mujamalah dan Prosedur Pengajuan 2025

Untuk mendapatkan Visa Mujamalah pada tahun 2025, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon jamaah. Berikut penjelasan lengkap untuk masing-masing persyaratan:

1. Uang muka sekitar 5.000 USD (setara dengan Rp 81.210.500) sebagai bagian dari biaya pendaftaran

Calon jamaah diwajibkan membayar uang muka sebesar 5.000 USD sebagai tanda keseriusan dan bagian dari biaya keseluruhan pelaksanaan ibadah haji. Uang muka ini biasanya dibayarkan kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang mengelola proses keberangkatan.

2. Paspor asli yang masih berlaku minimal 6 bulan

Paspor yang digunakan harus asli dan masa berlakunya minimal 6 bulan sejak tanggal keberangkatan. Hal ini penting agar tidak terjadi kendala administrasi saat pengajuan visa dan keberangkatan ke Arab Saudi.

3. Scan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih aktif

KTP yang masih berlaku harus discan dan disertakan sebagai bukti identitas resmi warga negara Indonesia. KTP ini juga digunakan untuk verifikasi data pribadi calon jamaah.

4. Foto close-up terbaru dengan latar belakang putih

Foto close-up terbaru dengan latar belakang putih diperlukan untuk keperluan dokumen visa dan identitas selama di Tanah Suci. Foto ini harus jelas dan formal agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi.

5. Kartu vaksin meningitis sebagai bukti telah melakukan vaksinasi wajib

Vaksinasi meningitis adalah salah satu syarat kesehatan wajib bagi jamaah haji. Kartu vaksin ini harus disertakan sebagai bukti bahwa calon jamaah telah mendapatkan vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit selama di Tanah Suci.

6. Scan akta kelahiran sebagai data identitas tambahan

Akta kelahiran diperlukan sebagai dokumen pendukung untuk melengkapi data identitas calon jamaah. Ini membantu memastikan keabsahan data pribadi yang diajukan.

7. Scan kartu keluarga (KK) untuk verifikasi data keluarga

Kartu keluarga juga harus discan dan disertakan untuk memverifikasi hubungan keluarga dan data administrasi lainnya yang diperlukan dalam proses pengajuan visa.

8. Kartu BPJS sebagai bukti perlindungan kesehatan

Kartu BPJS menunjukkan bahwa calon jamaah memiliki perlindungan kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Ini penting untuk memastikan jamaah mendapatkan layanan kesehatan jika diperlukan selama di Tanah Suci.

9. Mengikuti Program Haji atau Umrah Resmi

Calon jamaah harus terdaftar pada penyelenggara haji dan umrah resmi yang memiliki izin resmi dari Kementerian Agama dan Kementerian Haji Arab Saudi. Visa Mujamalah tidak bisa didapat secara mandiri tanpa melalui travel resmi.

10. Surat Rekomendasi dari Kementerian Agama

Sebagai salah satu syarat administratif, calon jamaah harus mendapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama sebagai bukti bahwa mereka terdaftar dan layak mengikuti ibadah haji atau umrah.

Setelah semua dokumen lengkap, calon jamaah dapat mengajukan permohonan visa melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang telah terdaftar resmi. PIHK akan membantu proses pendaftaran dan memastikan semua persyaratan Visa Mujamalah terpenuhi sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.

Proses Pendaftaran Visa Mujamalah Melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Tahun 2025

Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) adalah lembaga resmi yang diberi kewenangan untuk mengatur keberangkatan jamaah haji dengan Visa Mujamalah. Sesuai Pasal 18 ayat (2) UU No 8 Tahun 2019, PIHK wajib melaporkan keberangkatan jamaah kepada Menteri Agama. Berikut adalah proses pendaftaran Visa Mujamalah melalui PIHK yang lebih rinci dan lengkap untuk tahun 2025:

1. Konsultasi Awal dan Pemilihan Paket Haji

Calon jamaah pertama-tama melakukan konsultasi dengan PIHK resmi yang telah terdaftar dan berizin. Pada tahap ini, calon jamaah akan mendapatkan informasi lengkap mengenai paket haji Furoda, termasuk fasilitas, biaya, jadwal keberangkatan, dan layanan eksklusif yang tersedia. Biaya total paket haji Furoda biasanya berkisar antara USD 18,000 hingga USD 25,000, tergantung pada pilihan akomodasi, maskapai penerbangan, dan layanan tambahan.

2. Pengumpulan dan Verifikasi Dokumen Digital

Setelah memilih paket, calon jamaah diminta mengirimkan dokumen digital seperti scan KTP, KK, paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan, akta kelahiran, kartu vaksin meningitis, dan foto close-up latar belakang putih. PIHK akan melakukan verifikasi dokumen secara digital untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan data sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Pembayaran Uang Muka dan Pelunasan Biaya

Calon jamaah diwajibkan membayar uang muka sebesar USD 5,000 sebagai tanda keseriusan dan bagian dari biaya keseluruhan. Setelah uang muka diterima, PIHK akan memproses pengajuan visa. Pelunasan biaya total harus dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan oleh PIHK, biasanya sebelum keberangkatan.

4. Pengajuan Visa Elektronik Terintegrasi

PIHK akan mengajukan permohonan Visa Mujamalah secara elektronik melalui sistem yang terintegrasi dengan Kementerian Agama dan otoritas Arab Saudi. Proses ini memudahkan pelacakan status visa dan mempercepat penerbitan visa. Masa tunggu penerbitan visa rata-rata adalah 15-30 hari kerja.

5. Bimbingan Pra-Keberangkatan

Setelah visa diterbitkan, calon jamaah wajib mengikuti bimbingan pra-keberangkatan yang diselenggarakan oleh PIHK. Bimbingan ini mencakup pembekalan ibadah, tata cara pelaksanaan haji, protokol kesehatan terbaru, serta informasi penting terkait perjalanan dan akomodasi di Tanah Suci.

6. Pelaporan ke Kementerian Agama

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No 8 Tahun 2019, PIHK wajib melaporkan data keberangkatan jamaah kepada Kementerian Agama. Pelaporan ini bertujuan untuk memastikan perlindungan dan pengawasan terhadap jamaah selama menjalankan ibadah haji.

7. Keberangkatan dan Pendampingan Selama Ibadah

PIHK juga bertanggung jawab mengatur keberangkatan, akomodasi, transportasi, dan pendampingan selama di Tanah Suci. Dengan menggunakan jasa PIHK, jamaah mendapatkan layanan yang lebih personal, terorganisir, dan fasilitas eksklusif sesuai dengan biaya yang dibayarkan.

Pentingnya Membawa JavaMifi Saat Melaksanakan Ibadah ke Tanah Suci

Menunaikan ibadah haji atau umrah di Tanah Suci adalah momen yang sangat sakral sekaligus menantang. Selain mempersiapkan dokumen dan visa, menjaga koneksi komunikasi selama perjalanan juga sangat penting. Di sinilah peran JavaMifi sangat membantu.

JavaMifi, solusi WiFi portable untuk akses internet stabil dan cepat di Arab Saudi tanpa perlu pengaturan roaming atau VPN. Dengan membawa JavaMifi, Anda bisa tetap terhubung dengan keluarga, mendapatkan update informasi penting, serta mengakses aplikasi panduan ibadah secara mudah dan praktis.

Keunggulan JavaMifi termasuk kemudahan penggunaan, hemat biaya, dan kemampuan berbagi koneksi untuk beberapa perangkat sekaligus. Dengan demikian, ibadah Anda menjadi lebih nyaman, aman, dan terorganisir dengan baik.

Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tips, informasi terbaru, serta panduan lengkap seputar perjalanan ibadah ke Tanah Suci dan negara lain, jangan lupa untuk sering-sering mengunjungi blog JavaMifi. Di sana Anda akan menemukan artikel-artikel menarik tentang cara mengoptimalkan penggunaan teknologi saat traveling, review produk eSIM dan WiFi portable, serta update aturan perjalanan dan visa terbaru.

Dengan informasi yang tepat, perjalanan ibadah Anda akan semakin lancar dan berkesan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari sumber terpercaya sekaligus memastikan Anda selalu terkoneksi tanpa hambatan dengan JavaMifi. Selamat menunaikan ibadah dengan penuh keberkahan!

Exit mobile version