Visa on Arrival Arab Saudi Mulai Dihadirkan Tanggal 27 September

JavaMifi – Selain menjadi destinasi ibadah haji bagi umat muslim, Arab Saudi juga memiliki banyak kekayaan wisata yang cukup menarik untuk dijelajahi. Oleh karenanya, keberadaan Visa on Arrival Arab Saudi ini mempermudah turis-turis yang ingin datang.

Walau dikenal sebagai lokasi untuk ibadah umrah dan haji, Arab Saudi memiliki banyak destinasi yang bisa menjadi magnet untuk wisatawan mancanegara. Oleh karena tingginya antusiasme wisatawan ini, pemerintah setempat menghadirkan Visa on Arrival Arab Saudi pada 27 September 2019 ini.

Tercatat, ada 51 negara yang akan mendapatkan Visa on Arrival Arab Saudi pada batch pertama. Pemerintah Arab Saudi juga memastikan pada kuartal pertama tahun 2020 daftar negara yang terdaftar Visa on Arrival Arab akan bertambah.

Negara-negara yang menerima Visa on Arrival pertama kali ini antara lain: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Selandia Baru, Korea Selatan, Italia, Islandia, Prancis, Norwegia, Spanyol, Yunani, Belanda, Rumania, Kroasia, Swedia, Denmark, Estonia, Finlandia, Singapura, Malaysia, Kazakhstan, Rusia, Austria, Belgia, Polandia, Cina, Hong Kong, Korea Selatan, dan Bulgaria.

Izin ini akan berlaku selama satu tahun sejak tanggal penerbitan dan hanya dapat digunakan selama tiga bulan dalam satu kali kunjungan, serta tak lebih dari 180 hari dalam satu tahun.

Untuk bisa mendapatkan ini, kamu harus menyiapkan dana sebesar 300 riyal Saudi atau setara Rp 1,12 juta per orangnya. Selain itu, kamu juga mesti membayar biaya tambahan sebesar 140 riyal Saudi atau setara dengan Rp 524 ribu untuk biaya asuransi kesehatan.

Selayaknya Visa on Arrival pada umumnya, kamu tak mesti repot menyiapkan dokumen dan mengurus visa sebelum keberangkatan, karena bisa mengurusnya saat telah tiba di bandara. Prosesnya pun mudah, hanya sekitar 30 menit saja.

Bandara yang melayani antara lain Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara King Abdulaziz di Jeddah, Bandara King Fahd di Dammam, King Fahd Causeway, Bandara Prince Muhammad Bin Abdulaziz di Madinah, dan penyeberangan darat Al-Batha.

Untuk bisa mengurus Visa on Arrival Arab Saudi ini kamu juga tidak perlu melampirkan tiket pulang atau reservasi hotel yang telah disiapkan sebelum kedatangan. Cukup melampirkan paspor yang masih berlaku setidaknya selama enam bulan.

Bukan hanya keuntungan untuk turis, Visa on Arrival juga merupakan cara kerajaan untuk meningkatkan pendapatan non-minyak bagi kemakmuran rakyatnya. Jadi, menggunakan Visa on Arrival menjadi keuntungan untuk kedua belah pihak, baik turis ataupun pemerintah setempat.

Mudah-mudahan, pada batch berikutnya, nama Indonesia bisa masuk sebagai penerima Visa on Arrival Arab Saudi. Pasalnya, Indonesia sendiri memang menjadi salah satu negara yang warga negaranya sering mengunjungi Arab Saudi.

Namun rasanya akan kurang menguntungkan kalau kamu memiliki Visa on Arrival Arab Saudi tetapi tidak memiliki internet yang tepat untuk di sana. Oleh karena itu pastikan juga kamu membawa internet dari JavaMifi 

kemanapun kamu berpergian. Karena hanya JavaMifi yang selalu siap menyediakan internet kencang dan stabil selama kamu di Arab Saudi, .

JavaMifi juga menjadi satu-satunya penyewaan travel WiFi tanpa deposit dan sudah mencakup lebih dari 160 negara. Jadi buat kamu yang mau melipir ke negara tetangga, bisa dengan mudah mengakses internet bila memakai JavaMifi.

Untuk informasi JavaMifi lebih lengkap bisa dibuka di situs JavaMifi. Jangan lupa, untuk informasi seputar traveling juga bisa dilihat di blog JavaMifi.

News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *