Kerja remote kian populer akhir-akhir ini, akan tetapi kerja secara remote tidaklah mudah dan seringkali kurang produktif. Hal ini karena ada beberapa kebiasaan tertentu yang dapat menghambat pekerjaan tersebut.
Apabila tidak segera diatasi, maka pekerjaan akan menumpuk dan bisa membuat kerugian bagi perusahaan atau pekerja itu sendiri. Oleh karena itu, bagi kamu yang saat ini bekerja secara remote, tentu saja sangat penting untuk memahami dan mengatasi kebiasaan-kebiasaan buruk itu.
8 Kebiasaan yang Membuat Kerja Remote Tidak Produktif dan Cara Mengatasinya
Meskipun pekerjaan remote sangatlah banyak, namun ada beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan dan membuat pekerjaan terbengkalai. Berikut kebiasaan-kebiasaan buruk pekerja remote dan cara mengatasinya:
-
Tidak Membuat Jadwal Sendiri
Tidak membuat jadwal menjadi masalah yang paling sering ditemui, dimana pekerjaan dianggap sepele dan bisa dikerjakan kapanpun kamu mau. Padahal, sebenarnya pekerjaan remote juga memiliki target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Tentu saja target tersebut tidak dapat dicapai dengan waktu yang singkat, sehingga pekerja harus menjadwalkan targetnya sendiri dari waktu ke waktu. Dengan begitu kamu dapat mencapai target perusahaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
-
Suka Menunda-nunda
Kerja secara remote memang sangat fleksibel, namun bukan berarti kamu bisa menunda-nunda pekerjaan. Hal inilah yang sering dilakukan oleh para pekerja remote, dimana kamu merasa mampu untuk mencapai target di sisa waktu yang mepet nantinya.
Padahal apabila dikerjakan sedini mungkin, maka pekerjaan bisa dicicil sedikit demi sedikit hingga pekerjaan tersebut selesai. Oleh karena itu usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
Caranya sangat beragam, akan tetapi cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan memulai pekerjaan itu sendiri. Dengan memulai pekerjaan, maka fokus kamu akan menjadi terpusat dan akan melakukan pekerjaan hingga selesai.
-
Kurangnya Prioritas Dalam Menyelesaikan Pekerjaan
Kurang memprioritaskan pekerjaan juga menjadi kebiasaan buruk pekerja remote, dimana hal ini memang tidak bisa dihindari. Mengingat sebagian besar pekerjaan secara remote dijadikan sebagai pekerjaan sampingan.
Akan tetapi usahakan lebih memprioritaskan pekerjaan, apabila kamu sudah menyelesaikan pekerjaan utama. Jangan terlebih dahulu melakukan kegiatan lainnya yang sifatnya kurang penting, seperti menonton TV, Youtube, bepergian, dan masih banyak lagi lainnya.
-
Bermain Sosial Media Hingga Lupa Waktu
Kebiasaan buruk lainnya datang dari sosial media, karena bila sudah membuka sosial media maka kamu bisa terus menerus melakukan scrolling hingga lupa waktu. Selain itu bermain sosial media yang asyik tentu bisa menghilangkan semangat dalam menyelesaikan pekerjaan remote.
Mulailah untuk mengurangi bermain sosial media saat kamu mendapatkan job, bahkan bila memungkinkan buat HP ke dalam mode fokus dan matikan semua sosial media kamu untuk sementara waktu.
Dengan demikian kamu bisa lebih fokus dan tidak teralih dengan bermain sosial media sepanjang waktunya. Apalagi bila sudah bermain sosial media, maka akan selalu ada hal lain yang ingin dilakukan seperti membuka artikel menarik, menonton video, bermain game, dan lain sebagainya.
-
Bermain Game
Selain bermain sosial media, bermain game juga menjadi kebiasaan yang sering dilakukan. Hal ini tentu akan membuat pekerjaan remote tidak bisa produktif, mengingat setiap kali bermain game maka akan menghabiskan banyak sekali waktu di dalamnya.
Bermain game memang boleh dilakukan, namun batasilah agar tidak mengganggu kerja secara remote yang kamu lakukan. Disini kamu bisa membatasinya dengan bermain game satu hingga dua permainan saja.
Bahkan bila memungkinkan janganlah bermain game terlebih dahulu sebelum kamu menyelesaikan job yang diberikan di hari tersebut. Hal ini karena bermain game juga dapat menghilangkan fokus kerja dan untuk mengembalikannya sangatlah sulit.
-
Minimnya Komunikasi dengan Atasan
Bekerja secara remote memang memiliki beberapa kekurangan, salah satunya terletak pada hubungan antar pekerja atau atasan di perusahaan. Meskipun terdengar sepele, namun komunikasi sangatlah penting dalam bekerja secara remote.
Dengan menjalin komunikasi yang baik, maka baik kamu atau atasan bisa tahu kondisi terbaru job yang dikerjakan tersebut. Secara tidak langsung hal itu bisa mempengaruhi proses pengerjaan job yang ada dan bisa segera diatasi bila terdapat masalah di dalamnya.
-
Tidak Menjalin Koneksi Antar Pekerja
Bukan hanya komunikasi dengan atasan saja, namun kerja secara remote juga harus sering-sering menjalin komunikasi antar pekerja. Baik sekedar menyapa, berdiskusi bersama, memberikan masukan, memberikan semangat, dan masih banyak lagi lainnya.
Koneksi yang kurang antar pekerja, tentunya akan membuat mental atau pikiran seseorang bisa menjadi down dan kurang semangat saat melakukan pekerjaan. Oleh karena itu usahakan teruslah menjalin hubungan baik antar pekerja, meskipun hanya sekedar menyapa di setiap harinya.
Bahkan kamu juga bisa membuat grup WhatsApp antar pekerja agar hubungan bisa lebih baik lagi dan bisa saling bertukar pikiran. Hal ini secara tidak langsung akan membangkitkan semangat dalam bekerja di setiap harinya.
-
Kurang Olahraga atau Aktivitas di Luar Ruangan
Salah satu kekurangan paling utama saat bekerja secara online terletak pada kurangnya aktivitas di luar ruangan. Baik untuk melakukan olahraga, refreshing, bertemu teman, atau sekedar berjalan-jalan di luar rumah.
Meskipun bekerja remote bisa dilakukan dimanapun, namun bukan berarti kamu harus melakukannya di rumah. Melainkan carilah tempat yang nyaman diluar rumah agar bekerja semakin asyik dan bisa memotivasi agar pekerjaan lebih cepat selesai.
Kerja remote memang identik dengan pekerjaan yang sangat fleksibel, namun disisi lain tidak adanya kantor membuat para pekerja sering kurang produktif dalam melakukannya. Oleh karena itu mulailah hilangkan kebiasaan buruk di atas dan buat kerja online menjadi lebih produktif lagi.