Gunung Panrango merupakan salah satu destinasi wisata andalan dari Provinsi Jawa Barat. Gunung ini terletak tak jauh dari Ibukota Jakarta. Gunung ini terletak di tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.
Kawasan yang masuk dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Panrango (TNGGP) ini menjadi “surga pendakian” bagi para pecinta alam. Ya, gunung yang memiliki ketingian sekitar 2.958 Mdpl ini juga memiliki keindahan tempat wisata yang wajib Anda kunjungi.
Jadi, tidak hanya pemandangan puncak gunung saja yang menjadi tujuan para survivor. Melainkan juga ada beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi. Sebelum melakukan pendakian, maka ketahui dahulu perlengkapan standar yang harus dibawa.
Sebab, di kawasan puncak gunung ini memiliki suhu yang cukup dingin. Jika tidak membawa perlengkapan standar pendakian, maka Anda bisa mengalami hipotermia atau perubahan suhu secara mendadak. Hipotermia dapat menyebabkan pendaki halusinasi hingga meninggal dunia.
Ragam Tempat Wisata yang Terdapat di Kawasan Gunung Panrango
Memang, puncak gunung menjadi tujuan utama para survivor. Namun Anda tidak boleh melewatkan beberapa destinasi wisata di sekitar kawasan gunung yang memiliki ketinggian 2.958 Mdpl ini.
Tercatat, ada beberapa tempat-tempat wisata yang acap kali dikunjungi oleh para pendaki di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Panrango (TNGGP) ini. Di antaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Telaga Biru
Tempat wisata yang bisa Anda kunjungi adalah telaga biru. Ya, terdapat sebuah danau atau telaga di atas Taman Nasional Gunung Gede Panrango (TNGGP). Telaga ini berada di jalur pendakian menuju puncak melalui kawasan Cibodas.
Danau yang berada di ketinggian 1.575 Mdpl ini memiliki warna biru jernih. Beberapa pendaki memilih beristirahat di kawasan Telaga Biru sembari beswafoto guna mengabadikan momen pendakian di kawasan Gunung Gede-Panrango.
2. Air Terjun dan Sumber Mata Air Panas
Tempat wisata di kawasan Gunung Panrango yang kedua adalah Curug (air terjun) Cibeureum dan sumber mata air panas. Air terjun ini berada di ketinggian 1.620 Mdpl. Sehingga, air terjun ini selalu dijadikan sebagai tempat sumber mata air bagi pendaki.
Selain itu juga terdapat sumber mata air panas di ketinggian 2.171 Mdpl. Sumber mata air panas ini dihasilkan dari kawah gunung. Sehingga, sumber mata air panas ini kerap dijadikan sebagai tempat berendam bagi para pendaki
3. Alun-Alun Surya Kencana
Alun-Alun Surya Kencana juga menjadi salah satu tepat instagenik dari kawasan Taman Nasional Gunung Gede Panrango (TNGGP). Sebab, di alun-alun Surya Kencana selalu ditumbuhi oleh bunga edelweis di kisaran bulan Juni.
Akan tetapi, Anda dilarang memetik bunga edelweis di Gunung Panrango. Sebab, bunga tersebut hanya tumbuh sekali dalam satu tahun. Dikhawatirkan memetik bunga edelweis dapat merusak ekosistem.
Ragam Peralatan untuk Mendaki ke Gunung Panrango
Bagi survivor pemula yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Panrango, maka diwajibkan membawa perlengkapan standar. Tujuannya agar Anda tidak mengalami hal-hal yang menyebabkan pendaki celaka.
Salah satunya adalah hipotermia. Oleh sebab itu, pahami apa saja perlengkapan standar sebelum melakukan pendakian ke puncak gunung. Perlengkapan pertama yang wajib Anda bawa adalah tas carrier.
Tas carrier ini berfungsi untuk menampung perlengkapan untuk mendaki. Tas carrier ini memiliki berbagai pilihan ukuran. Semakin besar tas carrier yang Anda bawa, maka semakin banyak perlengkapan yang bisa digunakan untuk mendaki.
Perlengkapan selanjutnya adalah tenda. Tenda ini menjadi “rumah” yang bisa menampung pendaki beserta perlengkapannya. Sehingga Anda bisa terlindung dari panas sinar matahari dan juga hujan.
Gunakan tenda sesuai dengan kapasitas para pendaki. Tujuannya agar Anda tidak terlalu berat membawa tenda untuk mendaki ke Gunung Panrango. Lalu, perlengkapan yang ketiga adalah sleeping bag atau kantong tidur.
Sleeping bag atau kantong tidur ini berfungsi agar suhu tubuh tetap terjaga ketika sedang beristirahat. Oleh karena itu, setiap pendaki wajib membawa sleeping bag atau kantong tidur agar tidak mengalami hipotermia.
Dan perlengkapan yang keempat yakni membawa P3K. P3K ini berfungsi untuk menjadi obat pertolongan pertama apabila seorang pendaki mengalami masalah kesehatan saat berada di Gunung.
Disarankan bagi pendaki untuk wajib memeriksa kondisi tubuh sebelum berangkat. Tujuannya agar Anda tidak merasa sakit ketika sedang melakukan pendakian ke gunung. Sebab, hal tersebut dapat membahayakan keselamatan para survivor.
Pilihan Jalur Pendakian Menuju ke Puncak Gunung Panrango
Perlu Anda ketahui bahwa ada dua jalur menuju ke puncak Gunung Gede-Panrango. Jalur yang pertama melalui Gunung Putri. Jalur ini dikenal akan kesulitan medan yang cukup memacu adrenalin para survivor.
Sebab, terdapat tanjakan curam dan turunan yang tajam jika melewati jalur Gunung Putri. Di jalur ini, Anda akan melewati pos 1 bernama Legok Leunca. Setelah itu, Anda akan melewati Pos Buntut Luntung. Selang 2 jam perjalanan, maka Anda akan sampai ke pos Lawang Sekateng.
Dari pos Lawang Sekateng, Anda harus kembali berjalan hingga sampai di Pos Simpang Maleber. Pos in tidak jauh dari Alun-Alun Surya Kencana. Dari situ, Anda bisa berjalan kembali menuju ke puncak.
Lalu, jalur pilihan jalur yang ke 2 adalah Cibodas. Jalur ini menjadi favorit para survivor pemula. Sebab, jalur trekkin tidak sesulit Gunung Putri. Dari Pos Kebun Raya Cibodas, maka survivor bisa berjalan hingga melewati objek wisata Telaga Biru serta Curug Cibeureum.
Setelah melewati hutan padat, maka lanjutkan perjalanan hinga sampai ke Rawa Denok. Dari Rawa Denok, Anda akan melewati beberapa tanjakan di area Batu Kukus 1, 2, dan 3. Setelah berjalan sekitar 10 menit, maka Anda akan sampai ke Pondok Pemandangan.
Silahkan berjalan kembali hinga sampai ke Pos Air Panas. Berhati-hatilah untuk sampai ke pos selanjutnya. Sebab, Anda harus berjalan melewati pinggir jurang. Setelah sampai ke Pos Kandang Badak, maka belok ke kanan untuk sampai ke puncak.
Tercatat, butuh waktu setidaknya 8 jam dari pos Kebun Raya Cibodas hingga mencapai ke puncak. Jadi, persiapkan diri Anda sebelum mendaki ke kawasan Taman Nasional Gunung Gede Panrango (TNGGP).
Estimasi Biaya Tiket Masuk ke Gunung Panrango
Para survivor yang akan mendaki sampai ke puncak gunung ini wajib membayar biaya retribusi tiket masuk ke kawasan Taman Nasional Gunung Panrango (TNGGP). Besaran tiket masuk kawasan ini sekitar Rp. 27.500 per orang untuk hari biasa.
Dan Rp. 32.500 per orang untuk akhir pekan. Jika Anda berencana menginap, maka wajib membayar biaya retribusi tiket sesuai dengan hari kedatangan dan hari sampai ke pos pendakian.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur estimasi berapa waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak Panrango. Dan jangan lupa, persiapkan perbekalan agar tidak kelaparan selama melakukan pendakian.
Gunung Gede-Panrango adalah satu destinasi wisata alam dari Provinsi Jawa Barat. Gunung ini menyimpan keindahan alam yang wajib dikunjungi. Bagi para survivor, Anda wajib tahu terkait jalur, perlengkapan standar, dan estimasi biaya untuk mencapai ke puncak Gunung Panrango.