Semua orang tentu sudah tidak asing lagi dengan Olahraga Tradisional Jepang yang bernama Sumo. Sumo ini memang merupakan salah satu jenis olahraga dari Jepang yang paling terkenal.
Seperti kita ketahui, olahraga yang satu ini dimainkan oleh 2 orang yang bertubuh besar. Lantas bagaimana awal mula munculnya olahraga yang satu ini? Apa saja peraturan yang harus dipatuhi pemainnya?
Serta bagaimana teknik-teknik dalam bermain sumo yang perlu diketahui? Semua hal tentang sumo akan kita bahas bersama-sama lewat artikel ini, mulai dari pengertian hingga fakta-fakta menarik di dalamnya.
Pengertian Olahraga Tradisional Jepang Sumo
Pada pembahasan pertama, sebelum kita bahas sejarah, teknik hingga fakta-fakta menarik di balik olahraga yang satu ini. Kita akan bahas terlebih dahulu tentang pengertian dari sumo.
Sumo merupakan Olahraga Tradisional Jepang yang cukup terkenal di dunia. Olahraga saling dorong antara 2 orang ini dinamakan pesumo aau rikish yang berbadan tambun hingga salah satu rikishi.
Didorong keluar dari lingkaran hingga terjatuh dengan bagian badan. Kecuali telapak kaki menyentuh tanah pada bagian dalam lingkaran. Pesumo atau rikishi memang wajib berbadan besar serta gemuk.
Sebab semakin tambun pesumo tersebut, semakin besar juga kemungkinan dia untuk bisa menang. Pada literatur klasik Jepang, bentuk awal sumo ini dikenal dengan nama Sumai.
Sejarah Olahraga Tradisional Jepang Sumo
Bila tadi kita sudah bahas pengertian, kini kita akan bahas sejarah singkatnya. Asal usul sumo sebenarnya hingga saat ini, belum ada arkeolog maupun sejarawan yang dapat menetapkan pasti.
Kapan pertama kali sumo dipraktikkan di Jepang. Sumo merupakan Olahraga Tradisional Jepang yang sangat kuno serta telah dipertandingkan semenjak beberapa abad yang lalu.
Tidak ada yang benar-benar mengetahui kapan pastinya olahraga ini muncul. Namun terdapat bukti bahwa pertandingan sumo diadakan sebagai bagian dari penanaman festival padi di Jepang 2.000 atau 3.000 tahun lalu.
Di beberapa negara tetangga Jepang seperti Korea dan Mongolia juga ada olahraga gulat tradisional yang mirip seperti sumo. Menurut Nihon Shoki, tahun 642 seorang bangsawan bernama Hakusai.
Dia membuat festival sumo guna merayakan pembukaan kuil baru yang sudah dibangunnya. Ini merupakan catatan tertulis yang pertama dari pertandingan sumo. Seiring dengan perkembangan jaman.
Olahraga Tradisional Jepang ini dikaitkan dengan sejumlah ritual agama Shinto. Antara lain seperti pada zaman Nara periode 646 hingga 794 atau periode 710 hingga 794.
Pada mulanya sumo ialah pelayanan keagamaan yang ada hubungannya dengan perayaan masa panen padi. Seiring berjalannya waktu dipakai untuk pemujaan kepada Tuhan untuk meminta perlindungan bagi Negara.
Perayaan itu dinamakan sumai no sechie, dan sudah menjadi olahraga professional pada awal periode Edo. Pada Desember 1925 Asosiasi Sumo Jepang mulai muncul, satu-satunya wadah bagi pengungsian samurai.
Pada era Meiji, status samurai dihapus, sejumlah tradisinya dilenyapkan. Salah satunya kehormatan jambul samurai, hanya dalam olahraga sumo mantan samurai dapat mempertahankan kehormatan jambul mereka.
Peraturan Pertandingan Olahraga Tradisional Jepang Sumo
Kini kita akan membahas peraturan dalam pertandingan Sumo. Perlu diketahui, sebelum mulai pertandingan terdapat beberapa kode etik serta berbagai macam ritual yang harus dilakukan rikishi.
Peraturan umum pada Olahraga Tradisional Jepang sumo yakni 2 pesumo atau rikishi bermain dalam 1 dohyo atau ring. Siapa pesumo yang berhasil mendorong musuh keluar ring maka ia pemenangnya.
Menurut peraturan pertandingan ini, hanya telapak kaki saja yang diperbolehkan untuk keluar ring. Jika ada bagian tubuh selain telapak kaki yang keluar, maka rikishi tersebut akan dihitung kalah.
Pertandingan sumo ini dimulai dengan kedua rikishi meletakkan kedua tangan mereka secara bersamaan di atas tanah. Hal tersebut sering dimanfaatkan para rikishi untuk merusak konsentrasi musuhnya.
Dengan berpura-pura meletakkan kedua tangannya. Ketika pertandingan sumo dimulai, biasanya berlangsung hanya sekian detik saja. Pertandingan sumo dianggap selesai jika salah satu rikishi terlempar keluar dari dohyo.
Atau salah satu anggota badan mereka selain telapak kaki menyentuh tanah. Atau bisa juga berakhir jika salah seorang rikishi kehilangan cawat atau mawashi yang digunakan akan terkena diskualifikasi.
Teknik-Teknik Olahraga Tradisional Jepang Sumo
Bila tadi kita telah membahas peraturan pertandingan Sumo, kini kita akan bahas teknik-tekniknya. Di bawah ini beberapa teknik penting dalam bermain sumo, antara lain sebagai berikut :
- Yori Kiri: Mengusir musuh keluar dari ring atau lingkaran dengan cara memegang Mawashi.
- Oshidashi: Mendorong musuh keluar dari ring atau lingkaran tanpa memegang sabuk sumo atau Mawashi.
- Hatakikomi: Menampar musuh ke tanah.
- Tsuridashi: Mengangkat musuh keluar dari ring atau lingkaran.
- Shitatenage: Melempar musuh ke tanah dengan meraih Mawashi teknik ini biasa disebut lemparan ketiak.
- Uwatenage: Melempar musuh ke tanah dengan meraih aabuk sumo, sama seperti sebelumnya teknik ini biasa disebut lemparan ketiak.
- Hikiotoshi: Menarik di lengan, bahu atau mawashi musuh dan memaksa musuh ke tanah.
Fakta-Fakta Tentang Olahraga Tradisional Jepang Sumo
Pada pembahasan terakhir ini kita akan bahas fakta-fakta menarik tentang sumo. Berikut ini beberapa fakta menarik tentang sumo yang jarang diketahui orang-orang, antara lain seperti :
1. Olahraga Tradisional Jepang yang eksis hingga kini
Fakta pertama, sumo ialah salah satu jenis olahraga atau seni tradisional Jepang yang hingga kini masih dilestarikan. Jaman dahulu, sumo ini dijadikan pekerjaan alternatif samurai Jepang.
Yang memang ingin mencari penghasilan tambahan. Pertandingan sumo ini biasanya diadakan di kuil Shinto sebagai salah satu ritual manusia yang menantang dewa. Seorang daimyo Jepang pada zaman dulu Oda Nobunaga.
Sangat senang menonton sumo untuk hiburan. Hingga kini sumo masih sangat esksis di Jepang, setidaknya generasi lama Jepang sangat antusias sekali menonton pertandingan ini. Mereka dapat berteriak histeris.
Ketika atlet kesayangan mereka menang dan bisa marah hingga melempar bantal duduk ketika atletnya kalah. Walau tidak populer untuk anak muda Jepang, faktanya di mata dunia sumo menjadi ikon Jepang.
2. Perjuangan untuk bisa menjadi pesumo sangat berat
Fakta berikutnya dari Olahraga Tradisional Jepang sumo, perjuangan untuk menjadi pesumo sangatlah berat. Sebetulnya dahulu pesumo itu tubuhnya normal dan tidak harus besar. Tetapi kini pesumo yang memiliki badan.
Semakin besar justru dianggap semakin bagus. Ketika bergabung ke padepokan sumo, calon pesumo perlu berkomitmen penuh. Pesumo junior biasanya direkrut ketika usia mereka belasan tahun.
Mereka akan dilatih dari pagi sekali, bersih-bersih padepokan, makan banyak hingga melayani keperluan para senior. Senioritas di padepokan memang sangatlah ketat bahkan dapat dibilang kejam.
Tidak heran jika banyak orang tidak kuat dan memutuskan untuk keluar dari padepokan. Walau mempunyai badan sangat gemuk, pesumo tidak mempunyai lemak visceral di perut seperti orang obesitas.
Sehingga dapat dikatakan ketika memutuskan ingin menjadi pesumo, orang tersebut perlu berkomitmen seumur hidup. Seseorang tersebut harus mengetahui risiko pilihannya sekaligus juga harus tau apa yang dia perjuangkan.
3. Sarat dengan ritual Shinto
Dalam pertandingan Olahraga Tradisional Jepang sumo, diawali dengan ritual Shinto yang bisa dibilang cukup merepotkan serta memakan waktu. Bahkan kadang persiapan ritual jauh lebih lama daripada pertandingannya sendiri.
Karena kadang hanya membutuh waktu beberapa detik untuk bisa mengeluarkan musuh dari area sumo. Intinya dari pertandingan ini menang dengan cara mendorong atau menarik musuh agar keluar dari lingkaran.
Sebelum bertanding biasanya pesumo akan melemparkan garam, tujuannya untuk menyucikan arena perlombaan dari roh jahat. Selain itu mereka juga akan melakukan ritual membersihkan ketiak menggunakan kain , mencuci muka dan mulut.
Sebelum memasuki ring, mereka juga akan menepuk paha dan perut mereka. Tidak hanya pesumo, wasit juga memiliki ritualnya sendiri sebelum bertanding. Wasit akan menyiapkan sake dan rumput laut untuk ritual.
Wasit sumo bukanlah orang biasa, melainkan tetua Shinto atau biksu yang keputusan penjuriannya begitu dihormati para atlet yang bertanding. Wasit selalu membawa pisau saat memimpin pertandingan.
4. Gaji dan karier pesumo
Bila ditanya berapa jumlah para pesumo yang ada di Jepang saat ini, jawabannya kurang lebih berjumlah 700 orang. Pesumo-pesumo tersebut tersebar di 54 padepokan di seluruh Jepang.
Walaupun gaji bulanan mereka lumayan tinggi, namun tidak semua pesumo menerima gaji. Hanya beberapa orang yang tergolong tinggi, mereka berhak untum menerima gaji besar. Bagi para pesumo junior atau tingkatan bawah, mereka berhak untuk menerima uang saku saja.
Lantas berapa sebenarnya gaji bulanan pesumo? Gaji bulanan paling tinggi sekitar 2.820.000 yen atau 338 juta rupiah. Itu merupakan gaji untuk pesumo tingkat tertinggi yang kerap kali menjuarai turnamen sumo.
Bila Anda berkunjung ke Jepang untuk merasakan olahraga ini, kini tidak perlu khawatir lagi dengan jaringan internetnya. Sebab sudah ada JavaMifi yakni mobile Wi-Fi hotspot atau jaringan WiFi pribadi yang dapat dibawa kemana-mana.
JavaMifi ini memiliki berbagai macam kelebihan, antara lain dapat konek hingga 5 devices. Tanpa batasan kuota, bahkan dapat konek di lebih dari 200 negara, customer service tersedia 24 jam.
Jika di tempat yang sinyalnya jelek, Javamifi akan langsung switch ke operator paling kuat di area tersebut. Jadi selama kalian belajar Olahraga Tradisional Jepang, tidak perlu khawatir dengan koneksi internet.